MEMILIH HIDUP YANG TERARAH
ANDY
ISKANDAR
@iskandar-andy iskandar
andy@gmail.com
Judul : International Living
Penulis : John C. Maxwell
Penerbit: Center Street Books, 2015
Tebal : 271 halaman
Judul : International Living
Penulis : John C. Maxwell
Penerbit: Center Street Books, 2015
Tebal : 271 halaman
John
Maxwell adalah penulis produktif. Hampir setiap tahun, satu atau dua buku
karyanya hadir di toko buku. Saya pernah mendengar dari salah satu
audionya. Rahasia dia bisa begitu produktif menghasilkan buku best seller
karena dia membaca buku dan menulis setiap hari. Tidak ada alasan, apakah hari
libur, hari ulangtahun, atau hari apa pun, setiap hari dia membaca dan menulis.
Dengan sikap dan disiplin seperti itu, tidak mengherankan Maxwell sangat
produktif dalam menghasilkan buku-buku berkualitas. Suatu gaya hidup yang
diarahkan oleh tujuan.
Apa
cerita dari hidup Anda? Buku ini dimulai dengan pertanyaan tersebut. Karena,
hidup kita memang mirip cerita dengan kita sebagai tokoh utamanya. Cerita
dimulai pada saat kita lahir dan berakhir pada saat kita tiada. Maxwell
mangatakan bahwa sebenarnya apa pun cerita hidup kita, kita semua ingin
memiliki hidup yang berguna. Memiliki cerita hidup yang signifikan. Lalu,
bagaimana caranya agar kita memiliki hidup yang berguna? Dengan memiliki hidup
yang terarah setiap hari. Hidup yang terarah artinya setiap hari kita memiliki
rencana yang mau kita lakukan dan mengubah rencana tersebut menjadi tindakan.
Ada
empat langkah agar memiliki hidup yang terarah. Pertama, taruh diri kita
disetiap cerita hidup kita. Kita perlu menemukan tujuan kita, the why , dan
mulai melangkah untuk mencapainya. Apa pun kekurangan dan hambatan yang kita
miliki saat ini jangan biarkan hal tersebut menghalangi kita untuk memulai
cerita hidup yang terbaik bagi hidup kita. Diri kita adalah sang jagoan
dalam cerita hidup kita sendiri.
Kedua,
taruh signifikansi di dalam cerita kita. Untuk memasukan signifikansi dlm
cerita kita, kita perlu melakukan hal-hal di luar zona nyaman kita dan
melakukan action. Zona nyaman sering menghalangi untuk melakukan berbagai
perubahan yang diperlukan dalam hidup karena kita tidak mau repot dan tidak mau
menghadapi beragam kesulitan yang akan muncul. Ketakutan dan kekhawatiran
adalah penghalang utama untuk melakukan tindakan sehingga kita terus menunggu
dan menunggu waktu yang ideal. Ketika keluar dari zona nyaman dan mulai
melakukan aksi, mungkin awalnya cerita hidup kita belum baik , tetapi hati kita
akan bernyanyi karena sudah melakukan tindakan yang signifikan.
Ketiga,
taruh kekuatan kita di dalam cerita kita. Gunakan kekuatan yang sudah diberikan
Tuhan dalam diri kita untuk menulis cerita hidup kita. Ada tiga pertanyaan
untuk mengenali kekuatan dalam diri kita. Apa bakat yang kita miliki? Apa hal
yang kita sukai? Apakah kita memiliki sumber daya sebagai alat bantu kita?
Dengan menjawab ketiga pertanyaan tersebut , kita akan memiliki kekuatan
sebagai dasar dari cerita hidup kita.
Keempat,
berhenti mencoba dan mulai melakukan. Apakah Anda sering berkata , “Saya akan
mencoba yang terbaik.” Itu adalah sikap mencoba yang artinya , “Saya akan
bekerja dengan sikap yang benar dan saya akan melakukan tugas tersebut, tetapi
saya tidak bertanggung jawab atas hasilnya.” Mencoba bukanlah komitmen yang
sesungguhnya. Ubah sikap mencoba dengan sikap melakukan. Ada kekuatan dari kata
melakukan. Ketika kita melakukan, “Saya akan melakukannya,” kita akan
melepaskan suatu kekuatan. Melakukan akan membantu kita untuk menghidupi cerita
hidup kita dengan terarah.
Buku
ini terbagi dalam empat bagian besar dan masing-masing terdiri dari dua bab,
kemudian, ada dua bab di awal sebagai bab pendahuluan yaitu hidup kita dapat
menjadi cerita yang hebat dan mengapa maksud baik tidaklah cukup.
Ada
tiga pertanyaan yang memang diajukan untuk menemukan tujuan hidup kita.
Pertama, apa yang kita tangisi? (hal-hal yang mengganggu kita, apa yang membuat
kita marah, apa yang membuat kita tidak nyaman sehingga kita termotivasi untuk
bertindak dan menyelesaikan hal tersebut). Kedua, apa yang kita nyanyikan? (apa
yang membuat kita senang, apa yang membuat kita melompat puas). Ketiga, apa
yang kita mimpikan? Pertanyaan ini muncul setelah kita dapat menjawab kedua
pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan ini merupakn pertanyaan lanjutan yang membawa
pada berbagai kemungkinan. Pertanyaan diawali dengan “bagaimana jika”. Bagaimana
jika kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan untuk membuat dunia ini
lebih baik? Bagaimana jika kita bisa membuat perbedaan dalam skala yang lebih
besar?
Bagian
kedua, melakukan sesuatu yang membuat perbedaan. Yakni, bagaimana orang lain
lebih dulu memberikan nilai kepada orang lain melalui sweet sport kita. Bagian
ini juga membahas pengelompokkan manusia dalam tiga tipe area. Yaitu area
Survival, success, dan significance. Tipe survival adalah ketika kita menjalani
kehidupan ini sekedar untuk dapat bertahan hidup dengan mengalahkan kehidupan
sehari-hari. Tipe success adalah ketika kita sudah mampu memenuhi standar hidup
kita, bahkan berlebih, tetapi masih semata-mata untuk diri kita sendiri. Tipe
significance adalah ketika kita sudah mulai memikirkan kepentingan orang lain
dan membantu kehidupan orang tersebut, bukan hanya memikirkan kebutuhan hidup
kita.
Bagian
ketiga, bersama orang lain untuk membuat perbedaan. Yakni, berkoneksi dan
bermitra dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan nilai-nilai yang sama.
Sehebat apapun kita, tak mungkin kita dapat mencapai hal-hal besar seorang
diri. Di butuhkan orang lain untuk membantu kita mencapai mimpi besar itu. Jika
kita memiliki mimpi yang jelas, orang-orang yang memiliki pemikiran dan nilai
yang sama akan datang dengan sendirinya kepada kita.
Bagian
keempat, menentukan waktu untuk membuat perbedaan. Bagian ini mengulas tentang
kehidupan dengan mengantisipasi dan memunculkan rasa mendesak untuk merebut
kesempatan membuat signifikansi. Kesibukan memang kerap membuat kita lupa
melakukan hal-hal yang berdampak bagi hidup orang lain, padahal seiring
kesempatan itu sudah ada di hadapan kita. Adakah waktu yang ideal untuk membuat
perbedaan? Mungkin tidak akan pernah ada. Adakah waktu yang benar? Ya, saat
ini, ketika ada ksempatan untuk itu. Karena itu, dibutuhkan kesadaran proaktif
untuk melihat kesempatan itu dan memunculkan rasa mendesak untuk tidak
melewatkannya saat itu juga.
Buku
ini ditutup dengan bab mengenai: tuturkan kepada orang lain, cerita hidup kita.
Tentu, tujuan kita menentukan cerita kita kepada orang lain bukan untuk
menyombongkan diri, melainkan memberikan pencerahan bahwa kita perlu memiliki
hidup yang signifikan. Dan, cerita yang terbaik adalah cerita yang tidak perlu
diceritakan melalui kata-kata kita, tetapi melalui dampak nyata yang dihasilkan
dampak hidup kita.
John
Maxell dikenal sebagai ahli kepemimpinan dan komunikasi. Sebagian besar
buku-bukunya juga membahas kedua hal tersebut. Namun, bukunya kali ini lebih
banyak berisi mengenai pengalamannya dalam kehidupan. Dia berumur 68 tahun
ketika menulis buku ini dan dampak kehidupannya telah mengubah jutaan orang di
seluruh dunia melalui buku ataupun program-program kepemimpinan yang dia
miliki. Hidupnya merupakan hidup yang signifikan. Melalui buku ini, dia ingin
menceritakan bahwa hidup signifikan yang dia miliki adalah hasil dari hidup
yang diarahkan setiap harinya oleh tujuan hidup dan kekuatan yang dia miliki.
Maxwell
telah memiliki cerita hidup yang signifikan dan dia telah membagikan semua
rahasianya dalam buku ini. Saatnya kita memulai cerita hidup kita sendiri
sehingga diakhir hidup kita nanti, kita akan disebut oleh orang lain bahwa kita
pun telah memiliki hidup yang signifikan. Ada kutipan bagus dari Maxwell
“Sukses adalah ketika kita menambahkan nilai untuk diri kita sendiri,
signifikan adalah ketika kita menambahkan nilai untuk orang lain.”
Apa
cerita dari hidup Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar