Sabtu, 23 April 2016

Makalah Entrepreneurship IAINU Kebumen



Makalah
Kewirausahaan
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Entrepreneurship

Dosen pengampu : Agus Salim Chamidi, M.Pd.I


                             Nama                     : Nuni Pratiwi
                             NIM                        : 15115741
                             Jurusan/smt/kelas : PAI/II/F




Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen (IAINU) Kebumen 2016


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman terang benderang addinul islam .
Makalah ini beraspek kepada kewirausahaan yang dibagi menjadi berbagai bab pembahasan yaitu Pengertian dan Sejarah Kewirausahaan, Cara Berwirausaha yang Baik dan Manfaat Menguasai Entrepeneurship bagi Pendidik.
Mungkin tugas yang saya buat ini, belum sempurna oleh karena itu, saya meminta maaf jika makalah ini masih terdapat kekurangannya. Saya mohon saran dan kritiknya untuk memperbaiki pembahasan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .



                                                                                                Kebumen, 11 Maret 2016















Daftar Isi

Halaman Judul  ………………………………………………………………..…i
Kata Pengantar  …………………………………………………………………ii
Daftar Isi   ………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang  ……………………………………………………….................1
B.     Rumusan masalah …………………………………………………….............….1
C.     Tujuan Penelitian  …………………………………………………….............….1
Bab II Tinjauan Teori
A.    Pengertian dan Sejarah Kewirausahaan ……………………………….............…2
B.     Cara berwirausaha yang baik ………………………………………...........…….4
C.     Manfaat menguasai kewirausahaan bagi pendidik………….………….............….7
Bab III  Penutup
A.    Kesimpulan ………………………………………………………..........….….10
B.     Saran………………………………………………………….….......………..10
DaftarPustaka ………………………………………………....………………11



BAB I Pendahuluan

A.    Latar Belakang
            Kewirausahaan atau Entrepreneurship  menjadi salah satu kemampuan yang potensial sebagai penopang perekonomian seorang individu bahkan kelompok. Potensi-potensi tersebut tercipta melalui aktivitas memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk  barang atau jasa. Seorang wirausahawan akan meraup keuntungan dari aktivitas tersebut apabila mereka benar-benar menguasai strategi dan skill of business. Pengusaha perlu memperhatikan ,karakteristik, sikap dan mental kewirausahaan dengan menigkatkan dan membina kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan.Tetapi tak jarang pula dari mereka yang mengalami jatuh bangun dalam hal berwirausaha ini.
            Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Kewirausahaan itu?
2.      Bagaimana cara berwirausaha yang baik?
3.      Apa manfaat menguasai kewirausahaan bagi pendidik?
C.     Tujuan penelitian :
1.      Untuk mengetahui pengertian dan sejarah kewirausahaan
2.      Untuk mengetahui cara berwirausaha yang baik
3.      Untuk mengetahui manfaat menguasai kewirausahaan bagi pendidik



BAB II PEMBAHASAN


A.                Pengertian Kewirausahaan
            Kewirausahaan secara etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. pengertian Kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan baru yang mempunyai nilai dan bisa bermanfaat bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Kewirausahaan merupakan sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif, bercipta, berdaya dalam mengembangkan usahanya agar pendapatannya meningkat dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya.
            Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Secara historis sudah dikenal sejak  pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.  Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Menurutnya, entrepreneur adalah  agent who buys means of production at certain prices in order to combine them (agen yang membeli alat produksi pada harga tertentu untuk menggabungkan mereka).
            Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan, yang diambil dari berbagai sumber :
Ø  Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Ø  Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Ø  Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang
wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Ø Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Ø Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Ø Robbin & Coulter, Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini.
Ø Acmad Sanusi, Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan didalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat, siasat, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis.
Ø Soeharto Prawiro, Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha & perkembangan usaha.
Orang Yang melakukan wirausaha disebut wirausahawan .wirausahawan adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
B.  Cara Berwirausaha Yang Baik
            Berwirausaha memang harus memiliki strategi, kemampuan dan tekad yang besar. Selain itu seorang wirausahawan di harapkan berkompeten. Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah keberhasilan dan mengantisipasi resiko-resiko yang tidak di inginkan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
  1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
  2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
  3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
  4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
  5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
  6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
  7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
  8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
  9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
  10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139) .
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke depan. Melihat kedepan bukan hanya melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Percaya Diri
    Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai tingkat maturity. karakteristik kematangan seseorang adalah ia yang tidak tergantung pada orang lain, dia yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orang lain, dan yang paling tinggi adalah kedekatannya dengan sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.

2. Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
    Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang hanya memikirkan prestisenya lebih dlu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan.  berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat tean, asal yang kita kerjakan itu adalah pekerjaan halal.

3. Pengambilan Resiko
    banyak anak muda yang senang mencari resiko atau tantanga, seperti olah raga panjat tebing, balap-balapan motor dijalan raya, kebut-kebutan, dll. Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa kedalam wirausaha yang juga penuh dengan resiko dan tanangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku, dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapai dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-NYA.

4. Kepemimpinan
    Sifat kepemimpinan memang ada dalam setiap diri individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung pada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang dia pimpin.
     Ada pemimpin yang disenangi bawahan, mudah memimpin sekelompok orang, ia diikuti, dipercaya oleh bawahannya. Namun adapula pemimpin yang tidak disenangi bawahan, atau ia tidak disenangi bawahan, ia curiga kepada bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tetapi ia tidak ada waktu untuk itu. Menanam kecurigaan kepada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat tidak baik pada usaha yang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat rensonsif.

 5. Keorisinilan
     Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini iala ia yang tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melakukan sesuatu. Orsinil tidak berarti harus baru sekali,m tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.

6. Berorientasi ke Masa Depan
    seorang wirausaha haruslah perspektif mempunyai visi kedepan, apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai ? sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan ke depan.

C.                 Manfaat Menguasai Entrepreneursip Bagi Pendidik
            Arti Guru secara umum adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedang dalam Kamus Bahasa Indonesia menjelaskan guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Jika menelaah pengertian guru tadi, tepat kiranya jika entrepreneurship juga melekat pada seseorang yang berprofesi guru. Guru, yang tugas kesehariannya adalah membimbing, mendidik, serta mengayomi perserta didik. Dalam konteks ini seorang guru dituntut harus terus mengasah keterampilan mengajar serta materi keilmuannya.
            Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki, antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan tekun. Sifat-sifat  ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya
            Sifat yang pertama adalah percaya diri, seorang guru wajib mempunyai sifat ini. Sikap percaya diri disini memang tidak untuk yang berlebihan, tetapi lebih ditekankan pada bahwa profesi guru adalah profesi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih lagi untuk guru yang sudah menyandang Guru Profesional. Sehingga dengan percaya diri yang dimiliki, seorang guru itu mempunyai keyakinan bahwa apa yang dikerjakan selalu membawa manfaat untuk masa depan. Dari percaya diri pula akan muncul kemandirian dalam berkarya yang dibalut dalam bingkai selalu optimis dalam melaksanakan tugas mengajar demi melahirkan generasi emas di masa yang akan datang.
            Sifat entrepreneurship yang kedua adalah berorientasi tugas dan hasil. Sifat ini sangat tepat dimiliki oleh seorang guru. Dalam sifat ini akan tumbuh semangat selalu berusaha untuk berprestasi,mengutamakan proses yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal, mempunyai ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat dalam bekerja, suka bekerja keras dan energik. Dan yang tak kalah pentingnya dengan sifat ini guru terbiasa memiliki insiatif yang diperlukan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Tidak lagi menunggu perintah dari atasan atau kepala sekolah.
             Sifat ketiga yaitu, berani mengambil resiko. Pendidik yang memiliki sifat ini akan terbiasa untuk selalu berani mencoba sesuatu yang dianggap baru meskipun di lingkungan tempat dia bekerja menganggap apa yang dilakukannya akan tidak berhasil. Guru yang entrepreneur selalu berani ambil resiko atas apa yang dikerjakan dan diyakini akan membawa perubahan.
            Sifat keempat dari entrepreneurship adalah kepemimpinan. Untuk sifat yang ini merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh seorang guru. Jiwa seorang pemimpin haruslah melekat pada seorang guru. Bertingkah laku sebagai pemimpin bagi dirinya dan siswanya. Guru pemimpin adalah guru yang selalu menjadi tauladan dalam bersikap bagi siswa dan tekan guru yang lain. Guru pemimpin dapat bergaul dengan orang lain/rekan sesama guru dan tidak membedakan golongan atau strata guru di sekolah. Serta guru pemimpin itu suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Tidak gampang emosi ketika di kritik serta selalu menanggapi positif setiap saran dan kritik yang dialamatkan kepadanya.
            Sifat kelima, menyukai keorisinilan. Pada sifat ini akan selalu memunculkan guru yang mencintai sesuatu yang baru. Meskipun tidak meninggalkan hal-hal lama yang memang baik. Guru terbiasa untuk berinovasi dalam mengembangkan tugas keguruannya. Mulai pengembangan cara mengajar, cara berinteraksi dengan siswa, inovasi pengembangan media pembelajaran dan yang lainnya. Sehingga kalau suka berinovasi dalam tugasnya sehari-hari, maka kreativitas guru akan selalu muncul untuk membuat hal-hal yang selalu ditunggu oleh siswa tercinta di sekolah. Dan sifat keorisinalan ini pulalah yang membuat guru tidak mudah untuk mencontek karya ilmiah orang lain, terutama dalam penyusunan penelitian tindakan kelas.
             Sifat keenam, berorientasi pada masa depan, guru yang entrepreneur akan selalu mempunyai wawasan yang selalu berorientasi masa depan. Dalam melaksanakan tugasnya, selalu memikirkan bagaimana dampaknya bagi masa depan siswa dan dirinya. Karena pada prinsipnya, sekolah adalah mencetak insan-insan untuk masa depan. Seorang guru yang berorientasi pada masa depan, akan selalu mencintai pekerjaannya. Prinsipnya "hari esok harus lebih baik dari hari ini". Guru seperti ini selalu mengevaluasi setiap hasil pekerjaan, selalu mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan sekecil apapun, untuk menuju sukses masa depan. Sifat yang terakhir adalah jujur dan tekun, guru yang memiliki sikap ini, akan senantiasa menjauhi hal-hal yang tidak sportif. Guru tersebut selalu mengajarkan dan mencontohkan sikap kejujuran pada siswanya. Selain itu sifat tekun dan sungguh-sungguh juga menjadi "baju" dalam kegiatan sehari-hari. Jujur dan tekun akan selalu menyatu diri guru tersebut. Guru yang mempunyai sifat ini akan selalu memiliki keyakinan bahwa "hidup ini sama dengan kerja keras". Maka jika mengajar dengan dengan tekun dan sungguh-sungguh, yang akan merasakan manfaatnya adalah siswa di kelasnya. Nah, pada akhirnya jika beberapa sifat entrepreneurship diatas juga dimiliki oleh seorang guru, akan tercapailah apa yang dimaksud dengan Tujuan Pendidikan Nasional, dan pada akhirnya negara tercinta inilah yang akan menikmati hasilnya untuk terciptanya masa depan yang adil makmur sejahtera.



BAB III PENUTUP

A.            Kesimpulan
          Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. . Kewirausahaan merupakan sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif, bercipta, berdaya dalam mengembangkan usahanya agar pendapatannya meningkat dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya. Berwirausaha memang harus memiliki strategi, kemampuan dan tekad yang besar. Selain itu seorang wirausahawan di harapkan berkompeten
          Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki, antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan tekun. Sifat-sifat  ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya.

B.                 Saran
            Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.



Daftar Pustaka










Tidak ada komentar:

Posting Komentar