Makalah
Kewirausahaan
Makalah
Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Entrepreneurship
Dosen
pengampu : Agus Salim Chamidi, M.Pd.I
Nama : Nuni
Pratiwi
NIM
: 15115741
Jurusan/smt/kelas
: PAI/II/F
Institut
Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen (IAINU) Kebumen 2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh .
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman terang
benderang addinul islam .
Makalah ini beraspek kepada kewirausahaan yang dibagi
menjadi berbagai bab pembahasan yaitu Pengertian dan Sejarah Kewirausahaan,
Cara Berwirausaha yang Baik dan Manfaat Menguasai Entrepeneurship bagi
Pendidik.
Mungkin tugas yang saya buat ini, belum sempurna oleh karena
itu, saya meminta maaf jika makalah ini masih terdapat kekurangannya. Saya
mohon saran dan kritiknya untuk memperbaiki pembahasan makalah ini.
Wassalamu’alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh .
Kebumen,
11 Maret 2016
Daftar
Isi
Halaman Judul
………………………………………………………………..…i
Kata Pengantar
…………………………………………………………………ii
Daftar Isi
………………………………………………………………………iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang ……………………………………………………….................1
B. Rumusan
masalah …………………………………………………….............….1
C. Tujuan
Penelitian …………………………………………………….............….1
Bab II Tinjauan Teori
A. Pengertian
dan Sejarah Kewirausahaan ……………………………….............…2
B. Cara
berwirausaha yang baik ………………………………………...........…….4
C. Manfaat
menguasai kewirausahaan bagi pendidik………….………….............….7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
………………………………………………………..........….….10
B. Saran………………………………………………………….….......………..10
DaftarPustaka ………………………………………………....………………11
BAB
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Kewirausahaan
atau Entrepreneurship menjadi salah satu
kemampuan yang potensial sebagai penopang perekonomian seorang individu bahkan
kelompok. Potensi-potensi tersebut tercipta melalui aktivitas memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produk
barang atau jasa. Seorang wirausahawan akan meraup keuntungan dari
aktivitas tersebut apabila mereka benar-benar menguasai strategi dan skill of business.
Pengusaha perlu memperhatikan ,karakteristik, sikap dan
mental kewirausahaan dengan menigkatkan dan membina kemampuan usaha dan
pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan.Tetapi
tak jarang pula dari mereka yang mengalami jatuh bangun dalam hal berwirausaha
ini.
Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi,
pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
Kewirausahaan itu?
2. Bagaimana
cara berwirausaha yang baik?
3. Apa
manfaat menguasai kewirausahaan bagi pendidik?
C. Tujuan
penelitian :
1. Untuk
mengetahui pengertian dan sejarah kewirausahaan
2. Untuk
mengetahui cara berwirausaha yang baik
3. Untuk
mengetahui manfaat menguasai kewirausahaan bagi pendidik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan
secara etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Sedangkan Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. pengertian Kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan baru
yang mempunyai nilai dan bisa bermanfaat bagi orang lain ataupun dirinya
sendiri. Kewirausahaan merupakan sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif,
bercipta, berdaya dalam mengembangkan usahanya agar pendapatannya meningkat
dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya.
Dalam bahasa Inggris
wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh
Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Secara historis sudah dikenal sejak pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang. Menurutnya, entrepreneur adalah agent who buys means
of production at certain prices in order to combine them (agen yang membeli alat produksi pada harga tertentu
untuk menggabungkan mereka).
Secara umum banyak sekali definisi
yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan, yang diambil dari
berbagai sumber :
Ø Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan,
kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui
sepenuhnya.
Ø Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
Ø Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk
memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan
dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang
wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Ø Richard
Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja
sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini
pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga
tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang
menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Ø Peter
Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Ø Robbin & Coulter, Kewirausahaan
merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu
menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang
dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya
yang digunakan pada saat ini.
Ø Acmad
Sanusi, Kewirausahaan merupakan suatu
nilai yang diwujudkan didalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat, siasat,
tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis.
Ø Soeharto
Prawiro, Kewirausahaan merupakan suatu
nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha & perkembangan usaha.
Orang Yang melakukan wirausaha disebut wirausahawan
.wirausahawan adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk
baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk
baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan
sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
B. Cara
Berwirausaha Yang Baik
Berwirausaha memang harus memiliki strategi, kemampuan
dan tekad yang besar. Selain itu seorang wirausahawan di harapkan berkompeten. Kompetensi perlu dimiliki oleh
wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini
mendukungnya ke arah keberhasilan dan mengantisipasi resiko-resiko yang tidak
di inginkan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1)
mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
- knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
- knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
- having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
- having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
- managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
- managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
- managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
- statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
- knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
- copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139) .
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat ke
depan. Melihat kedepan bukan hanya melamun kosong, tetapi melihat, berfikir
dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan
pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi
wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan sudah
mencapai tingkat maturity. karakteristik kematangan seseorang adalah ia
yang tidak tergantung pada orang lain, dia yang memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi, obyektif, dan kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil,
tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau
menolong orang lain, dan yang paling tinggi adalah kedekatannya dengan sang
pencipta Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul
dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua
relasinya.
2.
Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestasi kemudian. Akan
tetapi, ia gandrung pada prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya
akan naik. Anak muda yang hanya memikirkan prestisenya lebih dlu dan prestasi
kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. berbagai motivasi akan muncul
dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. kita akan mampu bekerja
keras, enerjik, tanpa malu dilihat tean, asal yang kita kerjakan itu adalah
pekerjaan halal.
3.
Pengambilan Resiko
banyak anak muda yang senang mencari resiko atau tantanga, seperti olah
raga panjat tebing, balap-balapan motor dijalan raya, kebut-kebutan, dll.
Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa kedalam wirausaha yang juga penuh dengan
resiko dan tanangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku,
dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapai dengan penuh
perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala
macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-NYA.
4.
Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan memang ada dalam setiap diri individu. Namun sekarang
ini, sifat kepemimpinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung
pada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau
orang yang dia pimpin.
Ada pemimpin yang disenangi bawahan, mudah memimpin sekelompok
orang, ia diikuti, dipercaya oleh bawahannya. Namun adapula pemimpin yang tidak
disenangi bawahan, atau ia tidak disenangi bawahan, ia curiga kepada
bawahannya, ia mau mengawasi bawahannya tetapi ia tidak ada waktu untuk itu.
Menanam kecurigaan kepada orang lain, pada suatu ketika kelak akan berakibat
tidak baik pada usaha yang dijalankan. Pemimpin yang baik harus mau menerima
kritik dari bawahan, ia harus bersifat rensonsif.
5.
Keorisinilan
Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang.
Yang dimaksud orisinil disini iala ia yang tidak hanya mengekor pada orang
lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan
untuk melakukan sesuatu. Orsinil tidak berarti harus baru sekali,m tetapi
produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi baru atau reintegrasi dari
komponen-komponen yang sudah ada, sehingga melahirkan sesuatu yang baru.
6.
Berorientasi ke Masa Depan
seorang wirausaha haruslah perspektif mempunyai visi kedepan, apa yang hendak
ia lakukan, apa yang ingin ia capai ? sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara, tetapi untuk selamanya. oleh karena itu, faktor kontinuitasnya harus
dijaga dan pandangan harus ditujukan ke depan.
C.
Manfaat Menguasai Entrepreneursip Bagi
Pendidik
Arti Guru secara
umum adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah
atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedang dalam
Kamus Bahasa Indonesia menjelaskan guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Jika menelaah pengertian guru tadi, tepat kiranya
jika entrepreneurship juga melekat pada seseorang yang berprofesi guru. Guru,
yang tugas kesehariannya adalah membimbing, mendidik, serta mengayomi perserta
didik. Dalam konteks ini seorang guru dituntut harus terus mengasah
keterampilan mengajar serta materi keilmuannya.
Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki, antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan tekun. Sifat-sifat ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya
Sifat yang pertama adalah percaya diri, seorang guru wajib mempunyai sifat ini. Sikap percaya diri disini memang tidak untuk yang berlebihan, tetapi lebih ditekankan pada bahwa profesi guru adalah profesi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih lagi untuk guru yang sudah menyandang Guru Profesional. Sehingga dengan percaya diri yang dimiliki, seorang guru itu mempunyai keyakinan bahwa apa yang dikerjakan selalu membawa manfaat untuk masa depan. Dari percaya diri pula akan muncul kemandirian dalam berkarya yang dibalut dalam bingkai selalu optimis dalam melaksanakan tugas mengajar demi melahirkan generasi emas di masa yang akan datang.
Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki, antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan tekun. Sifat-sifat ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya
Sifat yang pertama adalah percaya diri, seorang guru wajib mempunyai sifat ini. Sikap percaya diri disini memang tidak untuk yang berlebihan, tetapi lebih ditekankan pada bahwa profesi guru adalah profesi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih lagi untuk guru yang sudah menyandang Guru Profesional. Sehingga dengan percaya diri yang dimiliki, seorang guru itu mempunyai keyakinan bahwa apa yang dikerjakan selalu membawa manfaat untuk masa depan. Dari percaya diri pula akan muncul kemandirian dalam berkarya yang dibalut dalam bingkai selalu optimis dalam melaksanakan tugas mengajar demi melahirkan generasi emas di masa yang akan datang.
Sifat
entrepreneurship yang kedua adalah berorientasi tugas dan hasil. Sifat ini
sangat tepat dimiliki oleh seorang guru. Dalam sifat ini akan tumbuh semangat
selalu berusaha untuk berprestasi,mengutamakan proses yang baik untuk mencapai
hasil yang maksimal, mempunyai ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
yang kuat dalam bekerja, suka bekerja keras dan energik. Dan yang tak kalah
pentingnya dengan sifat ini guru terbiasa memiliki insiatif yang diperlukan
dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Tidak lagi menunggu perintah
dari atasan atau kepala sekolah.
Sifat ketiga yaitu, berani mengambil resiko.
Pendidik yang memiliki sifat ini akan terbiasa untuk selalu berani mencoba
sesuatu yang dianggap baru meskipun di lingkungan tempat dia bekerja menganggap
apa yang dilakukannya akan tidak berhasil. Guru yang entrepreneur selalu berani
ambil resiko atas apa yang dikerjakan dan diyakini akan membawa perubahan.
Sifat keempat
dari entrepreneurship adalah kepemimpinan. Untuk sifat yang ini merupakan
sesuatu yang wajib dimiliki oleh seorang guru. Jiwa seorang pemimpin haruslah
melekat pada seorang guru. Bertingkah laku sebagai pemimpin bagi dirinya dan
siswanya. Guru pemimpin adalah guru yang selalu menjadi tauladan dalam
bersikap bagi siswa dan tekan guru yang lain. Guru pemimpin dapat bergaul
dengan orang lain/rekan sesama guru dan tidak membedakan golongan atau strata
guru di sekolah. Serta guru pemimpin itu suka terhadap saran dan kritik
yang membangun. Tidak gampang emosi ketika di kritik serta selalu menanggapi
positif setiap saran dan kritik yang dialamatkan kepadanya.
Sifat kelima,
menyukai keorisinilan. Pada sifat ini akan selalu memunculkan guru yang mencintai
sesuatu yang baru. Meskipun tidak meninggalkan hal-hal lama yang memang baik.
Guru terbiasa untuk berinovasi dalam mengembangkan tugas keguruannya. Mulai
pengembangan cara mengajar, cara berinteraksi dengan siswa, inovasi
pengembangan media pembelajaran dan yang lainnya. Sehingga kalau suka
berinovasi dalam tugasnya sehari-hari, maka kreativitas guru akan selalu muncul
untuk membuat hal-hal yang selalu ditunggu oleh siswa tercinta di sekolah. Dan
sifat keorisinalan ini pulalah yang membuat guru tidak mudah untuk mencontek
karya ilmiah orang lain, terutama dalam penyusunan penelitian tindakan kelas.
Sifat keenam, berorientasi pada masa depan,
guru yang entrepreneur akan selalu mempunyai wawasan yang selalu berorientasi
masa depan. Dalam melaksanakan tugasnya, selalu memikirkan bagaimana dampaknya
bagi masa depan siswa dan dirinya. Karena pada prinsipnya, sekolah adalah
mencetak insan-insan untuk masa depan. Seorang guru yang berorientasi pada masa
depan, akan selalu mencintai pekerjaannya. Prinsipnya "hari esok harus
lebih baik dari hari ini". Guru seperti ini selalu mengevaluasi setiap
hasil pekerjaan, selalu mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan sekecil apapun,
untuk menuju sukses masa depan. Sifat yang terakhir adalah jujur dan tekun,
guru yang memiliki sikap ini, akan senantiasa menjauhi hal-hal yang tidak
sportif. Guru tersebut selalu mengajarkan dan mencontohkan sikap kejujuran pada
siswanya. Selain itu sifat tekun dan sungguh-sungguh juga menjadi
"baju" dalam kegiatan sehari-hari. Jujur dan tekun akan selalu
menyatu diri guru tersebut. Guru yang mempunyai sifat ini akan selalu memiliki
keyakinan bahwa "hidup ini sama dengan kerja keras". Maka jika
mengajar dengan dengan tekun dan sungguh-sungguh, yang akan merasakan
manfaatnya adalah siswa di kelasnya. Nah, pada akhirnya jika beberapa sifat
entrepreneurship diatas juga dimiliki oleh seorang guru, akan tercapailah apa
yang dimaksud dengan Tujuan Pendidikan Nasional, dan pada akhirnya negara
tercinta inilah yang akan menikmati hasilnya untuk terciptanya masa depan yang
adil makmur sejahtera.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur,
berani dan berwatak agung. .
Kewirausahaan merupakan sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif, bercipta,
berdaya dalam mengembangkan usahanya agar pendapatannya meningkat dari usaha
atau kegiatan yang ditekuninya. Berwirausaha memang
harus memiliki strategi, kemampuan dan tekad yang besar. Selain itu seorang
wirausahawan di harapkan berkompeten
Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan
menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki,
antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko,
kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan
tekun. Sifat-sifat ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan
semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya.
B.
Saran
Untuk
penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari
semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah
kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar