Sabtu, 05 Desember 2015

Pilih Wortel,Telur, Atau biji Kopi?



Pilih Wortel, Telur atau Biji Kopi?

Assalamualaikum Ya Moeslimin dan Moeslimah?
Tentunya sehat bukan? Alhamdulillah… baik,di kesempatan yang indah ini saya akan memberikan suatu penerangan, melainkan bukan suatu pencerahan karena saya belum menjadi ahli ilmu, dan masyaalloh..saya hanya seorang yang kecil di banding ciptaan-ciptaan Alloh SWT yang lainnya.
Sebelumnya, pernahkan Anda melihat biji kopi? Yah, Biji yang beraroma khas ini memiliki kisah yang unik jika anda menyimak tulisan saya dari awal hingga akhir. Kita mulai dari percobaan dan kemudian renungkan !
Sediakanlah tiga buah panci berisi air, Lalu letakkan di atas Tungku atau kompor. Setelah itu, masukkan beberapa wortel kedalam panci yang pertama, lalu telur di panci yang kedua, dan serbuk Kopi di panci yang ketiga. Kemudian panaskan ketiga panci berisi air yang sudah di isi dengan Wortel, Telur dan serbuk kopi  selama 15 menit.
Setelah 15 menit, angkatlah masing-masing benda tersebut dari panci,kemudian lihat apa yang terjadi . wortel yang tadinya keras,setelah dipanaskan selama 15 menit menjadi lembek. Telur yang tadinya lembut setelah dipanaskan menjadi keras. Sedangkan kopi tetap kopi,namun justru memberi keharuman dan warna pada air dalam panci tersebut.
Apa arti percobaan tadi? Panci dan air yang dipanaskan melambangkan permasalahan yang kita hadapi sehari-hari. Sedangkan ketiga benda di dalamnya menunjukkan sikap mental kita setelah menghadapi permasalahan tersebut.
Wortel, melambangkan seseorang yang tadinya tegas dan teguh pada pendirian serta nilai nilai hidup. Selalu berusaha untuk jujur dan siap bekerja keras. Namun, setelah menghadapi permasalahan hidup, tekanan lingkungan maupun keluarga yang morat-marit membuat dia memiliki mental yang lemah, tidak berani mengambil keputusan sehingga konsep pada dirinya pun berubah.
Telur, melambangkan seseorang yang tadinya lemah lembut,  mengerti perasaan orang lain dan memiliki hati yang mau melayani. Namun, karena di terpa permasalahan yang besar, dan bertubi-tubi, membuatnya menjadi keras kepala, egois dan mudah tersinggung.
Kopi, melambangkan eksistensi diri yang tak mudah berubah sekalipun beban permasalahan menghimpit dan menekan sedemikian rupa. Ketika masuk kedalam “Dapur Penderitaan” , yang bersangkutan justru memberi warna dan keharuman bagi lingkungannya. Dia tidak mengeluh dengan permasalahan yang di hadapi. Dari mulutnya tidak keluar ucapan-ucapan yang menggerutudan apatis. Sekalipun menghadapi persoalan yang di hadapi sedemikian berat, dia tetap optimis bahkan mau berbagi pengalaman agar orang lain tidak menghadapi hal serupa. Ketika permasalahan muncul, cara pandangnya telah menggiringnya untuk menjadi kopi yang bisa memberi keharuman bagi keluarganya dan lingkungannya yang baru.
Mau jadi Wortel, telur maupun kopi itu tergantung dari bagaimana kita merespon permasalahan yang sedang kita hadapi nanti. Ziggy pernah mengungkapkan kisah sebuah mawar . di ungkapkan bahwa, “Anda bisa mengeluh karena mawar berduri, atau bersuka cita karena duri berbunga Mawar”
Kisah ini saya adaptasi dari sebuah buku yang sangat luar biasa memotivasi saya untuk maju “ Half Full-Half Empty, Setengah isi Setengah Kosong”, karangan seorang Pria Kelahiran Jambi, 13 November 1968, beliau merupakan seorang psikolog di bidang industri dan organisasi. Nama beliau sudah terkenal dimana-mana dan sering di dengar Yaitu Bapak Parlindungan Marpaung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar