Pilih Wortel, Telur atau Biji Kopi?
Assalamualaikum
Ya Moeslimin dan Moeslimah?
Tentunya
sehat bukan? Alhamdulillah… baik,di kesempatan yang indah ini saya akan
memberikan suatu penerangan, melainkan bukan suatu pencerahan karena saya belum
menjadi ahli ilmu, dan masyaalloh..saya hanya seorang yang kecil di banding
ciptaan-ciptaan Alloh SWT yang lainnya.
Sebelumnya,
pernahkan Anda melihat biji kopi? Yah, Biji yang beraroma khas ini memiliki
kisah yang unik jika anda menyimak tulisan saya dari awal hingga akhir. Kita
mulai dari percobaan dan kemudian renungkan !
Sediakanlah
tiga buah panci berisi air, Lalu letakkan di atas Tungku atau kompor. Setelah
itu, masukkan beberapa wortel kedalam panci yang pertama, lalu telur di panci
yang kedua, dan serbuk Kopi di panci yang ketiga. Kemudian panaskan ketiga
panci berisi air yang sudah di isi dengan Wortel,
Telur dan serbuk kopi selama 15 menit.
Setelah
15 menit, angkatlah masing-masing benda tersebut dari panci,kemudian lihat apa
yang terjadi . wortel yang tadinya
keras,setelah dipanaskan selama 15 menit menjadi lembek. Telur yang
tadinya lembut setelah dipanaskan menjadi keras. Sedangkan kopi
tetap kopi,namun
justru memberi keharuman dan warna pada air dalam panci tersebut.
Apa
arti percobaan tadi? Panci dan air yang dipanaskan melambangkan permasalahan
yang kita hadapi sehari-hari. Sedangkan ketiga benda di dalamnya menunjukkan
sikap mental kita setelah menghadapi permasalahan tersebut.
Wortel, melambangkan seseorang yang tadinya
tegas dan teguh pada pendirian serta nilai nilai hidup. Selalu berusaha untuk
jujur dan siap bekerja keras. Namun, setelah menghadapi permasalahan hidup,
tekanan lingkungan maupun keluarga yang morat-marit membuat dia memiliki mental
yang lemah, tidak berani mengambil keputusan sehingga konsep pada dirinya pun
berubah.
Telur, melambangkan seseorang yang
tadinya lemah lembut, mengerti perasaan
orang lain dan memiliki hati yang mau melayani. Namun, karena di terpa
permasalahan yang besar, dan bertubi-tubi, membuatnya menjadi keras kepala,
egois dan mudah tersinggung.
Kopi, melambangkan eksistensi diri
yang tak mudah berubah sekalipun beban permasalahan menghimpit dan menekan
sedemikian rupa. Ketika masuk kedalam “Dapur
Penderitaan” , yang bersangkutan justru memberi warna dan keharuman bagi
lingkungannya. Dia tidak mengeluh dengan permasalahan yang di hadapi. Dari
mulutnya tidak keluar ucapan-ucapan yang menggerutudan apatis. Sekalipun
menghadapi persoalan yang di hadapi sedemikian berat, dia tetap optimis bahkan
mau berbagi pengalaman agar orang lain tidak menghadapi hal serupa. Ketika
permasalahan muncul, cara pandangnya telah menggiringnya untuk menjadi kopi
yang bisa memberi keharuman bagi keluarganya dan lingkungannya yang baru.
Mau
jadi Wortel, telur maupun kopi itu
tergantung dari bagaimana kita merespon permasalahan yang sedang kita hadapi
nanti. Ziggy pernah mengungkapkan kisah sebuah mawar . di ungkapkan bahwa, “Anda bisa
mengeluh karena mawar berduri, atau bersuka cita karena duri berbunga Mawar”
Kisah ini saya adaptasi dari sebuah buku yang sangat luar
biasa memotivasi saya untuk maju “ Half Full-Half Empty, Setengah isi Setengah
Kosong”, karangan seorang Pria Kelahiran Jambi, 13 November 1968, beliau
merupakan seorang psikolog di bidang industri dan organisasi. Nama beliau sudah
terkenal dimana-mana dan sering di dengar Yaitu Bapak Parlindungan Marpaung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar