A Piece Paper of Entrepreneurship's Book | |||||||||
Assalamualaikum Wr. Wb..... | |||||||||
Kali Ini kita akan menelisik lebih dalam tentang Entrepreneurship, Luar biasa memang apabila kita mendengar kata Entrepreneurship. Hal yang pertama muncul dalam fikiran kita pastilah Berdagang atau ikut terjun kedalam lingkup MLM dan kemudian menjadi Top of Membernya. Eitsss.... Tapi patahkan semua fikiran klasik itu guys... hihi :D ....
Entrepreneur... adalah salah satu mata kuliah saya yang diampu oleh dosen Bapak Agus Salim Chamidi, M.Pd.I yang kemudian membuat saya bisa mematahkan fikiran klasik yang dia atas sana. Entah mengapa saya dapat berfikiran bahwa kita juga harus punya Softskill ini, apalagi untuk para Mahasiswa yang mengambil jurusan Fakultas Pendidikan/Tarbiyah... alasan logis mungkin bisa yah kalian baca nanti di bawah sana....
Tapi ada alasan Klasiknya juga guys, Memang apabila kita melihat banyaknya lulusan Fakultas Pendidikan hampir semua ingin bercita2 menjadi Guru PNS. Namun Kuota guru PNS apakah sebanding dengan Fresh Graduate kali ini? yah syukur syukur kita jadi guru Honorer dengan mendapat tunjangan, Amin... Namun Apabila kita sudah di bekali softskill ini, kita dapat mengajar sambil mengembangkan kewirausahaan kita, dan dapat tambahan dari softskill tersebut. Yuk guys Simak uraian saya di bawah ini.
1. Apakah
Entrepreneurship itu?
Kewirausahaan(entrepreneurship)
secara etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Sedangkan Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. pengertian Kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan
untuk membuat sesuatu yang unik dan baru yang mempunyai nilai dan bisa
bermanfaat bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Kewirausahaan merupakan
sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif, bercipta, berdaya dalam mengembangkan
usahanya agar pendapatannya meningkat dari usaha atau kegiatan yang
ditekuninya.
Dalam bahasa Inggris wirausaha
adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard
Cantillon, seorang ekonom Prancis. Secara historis sudah dikenal sejak pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal
pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer,
di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai
dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika
Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu
saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
kewirausahaan menjadi berkembang. Menurutnya, entrepreneur
adalah agent who buys means of production at certain prices in order to combine
them (agen yang membeli alat
produksi pada harga tertentu untuk menggabungkan mereka).
2. Arti Penting Berwirausaha
Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang
memilki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia
tidak menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Untuk
mendirikan perusahaannya ia menghimpun sumber-sumber atau faktorproduksi dan
menyusun organisasi perusahaan. Karena tindakan-tindakan itu mempunyai dampak
pertama kepada dirinya sendiri, yaitu menciptakan lapangan kerja bagi diri dan
penghasilan, kepada masyarakat dan pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja
bagi tenaga kerja yang lain serta penghasilan, mengerjakan sumber-sumber bahan
baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, menciptakaan
teknologi sehingga menambah akumulasi untuk teknologi yang sudah ada dalam
masyarakat, mendorong investasi di bidang-bidang lain, memperluas dasar pajak
bagi pemerintah dan meningkatkan citra bagi suatu bangsa, sehingga secara
keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dari aspek “Mindset”
seorang wirausaha adalah seseorang yang pemikirannya ditujukan untuk
mengidentifikasi peluang yang dapat diajadikan suatu usaha yang dapat
menghasilkan laba untuk jangka waktu panjang. Peluang-peluang yang dipilih
adalah peluang-peluang yang paling memungkinkan menghasilkan keunggulan
kompetitif. Pemikirannya diisi dengan gagasan-gagasan yang bersifat inovatif
serta keinginan untuk menghasilkan yang paling baik sehingga menciptakan
manfaat kepada pembeli/customer dan juga untuk masyarakat, terutama kepada para
pemegang kepentingan / Stake Holders. Lebih tinggi nilai/manfaat yang
dihasilkan lebih tinggi pula imbalan finansial yang diharapkan.Dari aspek tindakan/action : seorang wirausaha mengutamakan tindakan “Getting Things Done”. Setelah gagasan/peluang yang dianggap paling baik diidentifikasi, seorang wirausaha akan segera menyusun perangkan organisasi, memobilisasi input-input dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mewujudkan usahanya. Tindakannya dibimbing mindset atau naluri kewirausahaan, mengacu kepada effectiveness, baru kemudian efisiensi.
Pengertian kewirausahaan mengandung makna sebagai proses yang bersifat dinamis dan berkelanjutan, merupakan proses kehidupan. Proses tersebut menyangkut :
• Pendirian perusahaan yang dimulai dari tahap inkubasi, start-up, pengembangan, pertumbuhan dan ekspansi.
• Proses pengembangan gagasan yang berkelanjutan.
• Proses peningkatan effectiveness dan efficiency, terutama pemberdayaan sumber daya manusia.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan cara berpikir/mindset, tindakan dan proses, yang mengarah kepada pengidentifikasian peluang, mengorganisir dan mewujudkan peluang menjadi usaha yang mempunyai keunggulan kompetitif melalui suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis.
3. Manfaat
kewirausahaan bagi mahasiswa
1. Meningkatkan kecakapan dan
keterampilan mahasiswa khususnya sense of business sehingga
akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial.
2. Menumbuhkembangkan
wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi.
3. Menciptakan unit bisnis
baru berbasis IPTEKS.
4. Membangun jejaring bisnis
antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan pengusaha (terutama UKM) yang
sudah mapan.
5. Dengan berwirausaha, mahasiswa bisa langsung
mengaplikasikan teori kuliah mereka dan menjadi semakin paham atas apa yang
mereka dapat ketika kuliah. Mahasiswa bisa berdiskusi dengan teman-temannya
atau meminta konfirmasi kepada dosen terhadap dampak dari teori yang mereka
terapkan pada bisnis mereka. Apabila rasa ingin tahu terhadap dampak penerapan
teori semakin besar, mahasiswa bahkan bisa melakukan akselerasi dalam
mempelajari mata kuliah yang mereka ambil lebih cepat dari yang diberikan di
kampus.
6. Seperti tertera pada
keuntungan nomor 1, mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan teori kepada bisnis
mereka. Bagi mereka yang bisa mengaitkan mata kuliah dengan bisnis yang
dijalankan, berwirausaha adalah belajar dan belajar adalah berwirausaha. Bisa
dipastikan pada saat ujian atau mengerjakan tugas, mahasiswa yang berwirausaha
akan mudah menuliskan contoh kasus karena bisa langsung menuliskan tentang
bisnis yang dijalankannya.
7. Mendapat Mentor yang
baik, Yaitu Dosen. Mahasiswa yang berwirausaha tentunya tidak akan dipungut
bayaran jika ingin berkonsultasi dengan dosennya sendiri, selama tidak
mengganggu tugas utama dosen. Dosen yang menjadi mentorpun sebenarnya bisa
mendapatkan manfaat dari kegiatan mentoring bisnis kepada mahasiswa. Dosen bisa
menjadikan mentoring bisnis sebagai wahana Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui
kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Jika dosen jeli, bisnis
mahasiswa bahkan bisa dijadikan sebagai sarana investasi. Bisnis mahasiswa yang
prospektif bisa saja lebih menguntungkan daripada dana lebih yang dimiliki para
dosen (jika ada) cuma “parkir” di tabungan atau skema penyimpanan dana
konvensional lain.
8. Dapat Mengetahui potensi dan minat sejak dini. Dengan
berwirausaha sejak semester awal, mahasiswa memiliki banyak kesempatan untuk
memilih dan mencoba bidang dan jenis bisnis yang cocok untuk dijalankan. Bahkan
jika ternyata mahasiswa merasa berwirausaha bukanlah pilihan pekerjaan yang
sesuai, mereka akhirnya dapat memilih untuk menjadi pegawai dengan tenang.
Setidaknya mereka pernah mencoba dan merasakan berwirausaha itu seperti apa.
4. Perbedaan
Entrepreneurship dengan Technopreneurship
*Dalam segi pengertiannya :
Entrepreneurship
merupakan suatu sikap atau kemampuan untuk
membuat sesuatu yang unik dan baru yang mempunyai nilai dan bisa bermanfaat
bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Kewirausahaan merupakan sikap mental
& jiwa yang kreatif, aktif, bercipta, berdaya dalam mengembangkan usahanya
agar pendapatannya meningkat dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya.
Technopreneurship
adalah Inovasi Berwirausaha yang mengoptimalkan segenap potensi teknologi
yang ada sebagai basis pengembangan bisnis yang dijalankannya.
Perbedaan
Entrepreneur dan Teknopreneur
Entrepreneur
|
Teknopreneur
|
|
Motivasi
|
-Motivasi mendominasi
-Ide dan konsep
-Eksploitasi
kesempatan
-Akumulasi
kekayaan
|
-Pola
pikir revolusioner
-Kompetisi dan resiko
-sukses dengan teknologi baru
-Finansial, nama harum
|
Kepemilikan
|
-saham
pengendali
-Maksimalisasi
keuntungan
|
-Penguasaan
pasar
-Saham kecil dari kue besar
-Nilai
perusahaan terus bertambah
|
Gaya
Manajerial
|
-Mengikuti pengalaman
-Profesionalisme
-Resiko pada menejeman
|
-Pengalaman terbatas
-Fleksibel
-Target strategi global
-Inovasi
produk berkelanjutan
|
Kepemimpinan
|
-Otoritas
tinggi
-Kekuatan
lobi
-Imbalan
untuk kontribusi
-manajemen
baru
|
–Perjuangan
kolektif
-Sukses masa depan visioner
-Membagi
kemajuan bisnis
-Menghargai
kontribusi dan pencapaian
|
R&D
dan Inovasi
|
-Bukan
prioritas utama, kesulitas mendapatkan penelitian
-Mengandalkan
franchise, lisensi
|
-Memimpin dalan riset dan inovasi, IT, biotek global
-Akses ke sumber teknologi
-Bakat sangat tinggi
-Kecepatan
peluncuran produk ke pasar
|
Outsourcing
dan Jaringan Kerja
|
-Penting tapi sulit mendapatkan tenaga ahli
-Kemampuan
umum
-Tidak
selalu tersedia pada tingkat global
|
-Pengembangan
bersama tim outsourcing
-Banyak
penawaran
-Science
and technology park
|
Potensial
Pertumbuhan
|
-Penetrasi
nasional cepat, global lambat
-Pemimpin
pasar dalam waktu singkat dengan proteksi, monopoli, ologopoli
|
-Pasar berubah dengan teknologi baru
-Akuisi teknologi baru
-Aliansi global untuk mempertahankan pertumbuhan
|
Target
Pasar
|
-Penguasaan pasar nasional
-Penetrasi pasar mamakan waktu lama
-Produk baru untuk pelanggan baru
|
-Pasar
global sejak awal
-jaringan
science and tech.park
-penekanan
time to market, presale dan postsale.
-Mendidik
konsumen teknologi baru
|
Berikut Data Tabel yang Bisa Kita Pelajari....
Data Pengguna Media >2 Jam/hari menurut Usia Pengguna
|
|||||||||||||||||
Di Desa Waru, Maret 2016 (Responden 143 orang)
|
|||||||||||||||||
Media
|
Usia Pengguna (Tahun)
|
||||||||||||||||
14-17
|
18-24
|
25-34
|
35-49
|
50+
|
|||||||||||||
Televisi
|
32
|
33
|
40
|
23
|
15
|
||||||||||||
Koran
|
8
|
46
|
45
|
34
|
10
|
||||||||||||
Radio
|
6
|
32
|
30
|
45
|
30
|
||||||||||||
Warnet
|
40
|
39
|
34
|
23
|
7
|
||||||||||||
Handphone
|
28
|
34
|
34
|
30
|
17
|
||||||||||||
Jumlah
|
114
|
184
|
183
|
155
|
79
|
||||||||||||
Berdasarkan data yang diambil dari 143 Responden dalam
penggunaan media selama 2 jam/hari di desa Waru pada bulan Maret 2016 dapat
diperoleh Informasi Sebagai berikut
|
|||||||||||||||||
1. Media Televisi lebih banyak di gunakan sebagai media pada
usia 18-34 tahun sebanyak 73 Orang.
|
|||||||||||||||||
2. Media Koran penggunaannya di dominasi pada usia 18-34 tahun
|
|||||||||||||||||
3. Pada Media Radio, banyak di gunakan pada usia 18-50 tahun dan
terjadi naik turun peminat media Radio
|
|||||||||||||||||
4. Penggunaan Media Warnet banyak di gunakan oleh usia remaja
14-24 tahun dan usia dewasa 25-34 tahun usianya
|
|||||||||||||||||
5. penggunaan Handphone banyak di gunakan dikalangan usia remaja
dan dewasa dengan jumlah yang sama yaitu sebesar 34 orang
|
|||||||||||||||||
Kesimpulan
|
|||||||||||||||||
Dari analisa data diatas diambil kesimpulan bahwa :
|
|||||||||||||||||
1. Dilihat dari segi usia penggunanya mulai usia 14-34 tahun,
media yang banyak di gunakan adalah Warnet.
|
|||||||||||||||||
2. Media Handphone jumlah penggunaannya relatif merata dari usia
14-49 tahun
|
|||||||||||||||||
Rencana Bisnis
|
|||||||||||||||||
Dari kesimpulan tersebut, saya berencana akan membuat usaha
Warnet yang sekaligus menyediakan
akses WIFI area berbayar bagi pengguna yang
membawa Gadget pribadi mengingat sekarang……….(kebawah)
|
|||||||||||||||||
sudah banyak orang yang menggenggam Handphone (berbasis
Android), tablet, dan laptop namun akses internet masih kurang. Dengan
membuat WIFI Area,
|
|||||||||||||||||
dapat saya manfaatkan untuk membuat portal OnlineShop yang biaya
konsumsi internetnya sebagian kecil diambil dari laba warnet. Rencananya
dalam OnlineShop
|
|||||||||||||||||
tersebut saya akan menjadi Reseller Handphone karena mengingat
banyaknya jumlah pengguna Handphone di setiap kalangan usia dan setiap masa
|
|||||||||||||||||
Tipe, dan Fitur HP selalu berkembang lebih canggih, sehingga
mengundang orang untuk memperbaharui HP mereka, tidak dapat di pungkiri
inilah sifat Konsumtif
|
|||||||||||||||||
orang indonesia yang dapat di jadikan lahan bisnis.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar